Perdalam Wawasan Kesetaraan Gender, KOPRI Rayon Ekonomi Realisasikan Sekolah Islam Gender



berita.kopri-Organisasi terlebih PMII identik dengan pengadaan kaderisasi pada tiap jenjang kepengurusan. Salah satunya yaitu pada KOPRI (Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri) dimana yang fokus pada pengembangan kader putri PMII. Pada KOPRI di tingkat kepengurusan rayon mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan Sekolah Islam Gender atau yang biasa disingkat dengan SIG.

SIG merupakan salah satu jenjang kaderisasi formal yang wajib diikuti oleh kader PMII. Tidak hanya bagi kader perempuan namun juga laki-laki karena kader laki-laki juga perlu memahami wawasan terkait dengan gender dan selingkupnya. Hal ini ditujukan dalam rangka penguatan intelektual anggota PMII terhadap Islam ramah perempuan, isu-isu gender dan sensitifitas gender di masyarakat.

Sebagaimana di KOPRI Rayon Ekonomi UNESA melaksanakan Sekolah Islam Gender selama dua hari, 18-19 Juni 2022. Kegiatan ini diselenggarakan oleh KOPRI Rayon Ekonomi dengan didampingi oleh KOPRI komisariat UNESA secara intensif. Kegiatan ini diikuti oleh 29 peserta, terdiri dari 10 peserta internal Rayon Ekonomi dan 19 peserta eksternal dari berbagai rayon dan komisariat. Tentu dalam pelaksanaannya terdapat beberapa syarat yang telah ditentukan, salah satunya yaitu peserta merupakan anggota yang telah mengikuti mapaba dengan bai’at resmi menjadi anggota PMII juga melengkapi administrasi pendaftaran.


SIG kali ini dilaksanakan di MWC NU Sidoarjo dengan mengangkat tema “Revitalisasi Kesetaraan Gender dalam Bingkai Perekonomian”. SIG ini merupakan SIG kedua yang pernah diselenggarakan oleh KOPRI Rayon Ekonomi. Dengan pelaksanaan SIG diharapkan anggota memiliki loyalitas atau kesetiaan terhadap organisasi dan peka dengan kesadaran bahwa Islam ramah perempuan, isu-isu gender dan sensitifitas gender dilingkungan sekitarnya.Agar ketika hidup berdampingan antara kader laki-laki dan perempuan mampu menyeimbangkan, saling melengkapi dan saling mendukung sehingga terjadi keharmonisan dalam PMII.

Setiap anggota pasti membawa niat dalam keberangkatan SIG. Sebagaimana Siska Dwi Purwanti, Ketua KOPRI Komisariat UNESA berpesan ketika pembukaan SIG untuk bersungguh-sungguh dan menatap niat kembali selama mengikuti SIG.

"Utamakan niat dalam mencari ilmu, jangan sampai pengorbanan kalian sia-sia dalam mengikuti Sekolah Islam Gender. Moment ini adalah kesempatan besar untuk kalian dapat mengupgrade diri dan wawasan agar ketika nanti kalian kembali ke rayon masing-masing dapat lebih bersikap dan berkolaborasi antara kader laki-laki dan kader perempuan. Kembali ke kodratiah bahwa laki-laki dan perempuan hidup dengan berdampingan.",ungkap Siska Dwi Purwanti dalam sambutannya.

Adapun pendalaman wawasan tersebut didukung dengan pembekalan materi mengenai Kekoprian dan Citra Diri KOPRI, Sejarah Gerakan Perempuan Lokal, Konsep Dasar Islam dan Hukum Islam di Indonesia, Strategi Pengembangan Diri dan Kepemimpinan dalam Islam dan Perempuan dalam Perspektif Al-Qur'an, Hadist dan Fiqih. Pengetahuan yang berkaitan bagaimana penempatan laki-laki dan perempuan berdasarkan Al-Qur'an, Hadist dan Fiqih, bagaimana jejak perjalanan perjuangan perempuan dan apa yang diperjuangkan, pemahaman terhadap diri sendiri sehingga mampu menggali dan mengembangkan potensi diri.

Tidak hanya itu, KOPRI Rayon Ekonomi juga memfasilitasi pelatihan marketing yang berkaitan erat dengan tata kehidupan perekonomian. Ilmu dan pengetahuan ini tidak lain sangat berguna untuk meningkatkan pemahaman untuk mencapai kesadaran dan pemahaman yang lebih tertata. Dengan pengetahuan baru, maka ketika selesai dari Sekolah Gender Islam tentu menjadi kewajiban dari masing-masing anggota untuk menerapkan di lingkungan khususnya di lingkup PMII. Karena ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan.

(feny/pkk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kopri Rayon Pendidikan Menciptakan Lingkungan Ramah Gender melalui Sekolah Islam Gender (SIG) III

KOPRI Rayon Teknik, Aktualisasi Kopri Gen Z

Kultum : Menggapai Ampunan dipertengahan Bulan Ramadhan